GAME
KISAH NABI HARUN AS
Pada Surat Al-A'raaf (Al-A'raf) [7]: ayat 142, Firman Allah SWT :
Dan telah Kami janjikan kepada Musa (memberikan Taurat) sesudah berlalu waktu tiga puluh malam, dan Kami sempurnakan jumlah malam itu dengan sepuluh (malam lagi), maka sempurnalah waktu yang telah ditentukan Tuhannya empat puluh malam. Dan berkata Musa kepada saudaranya yaitu Harun: "Gantikanlah aku dalam (memimpin) kaumku, dan perbaikilah, dan janganlah kamu mengikuti jalan orang-orang yang membuat kerusakan".
PENGUTUS NABI HARUN
Riwayat Nabi Harun tidak terpisahkan dengan Nabi Musa, dan dakwahnya dilakukan bersama dengan Musa, karena tugas Nabi Harun untuk membantu Nabi Musa dalam berdakwah.
Pada masa Nabi Yusuf, sekelompok bani Israil telah menetap di daerah Mesir setelah bermigrasi dari negeri Kan'an. Mereka adalah pemeluk agama tauhid yang berpegang teguh pada agama Nabi Ibrahim, berbeda dengan para fir'aun yang menyembah patung dan berhala. Seiring kemajuan zaman, petumbuhan bani Israil pun berkembang pesat.
Para fir'aun khawatir jika mereka mencampuri urusan politik dan agama kehidupan masyarakat Mesir. Akhirnya, mereka menyiksa bani Israil dengan siksaan yang pedih. Hal ini terekam dalam firman Allah, "(ingatlah) ketika Kami selamatkan kamu dari (Firaun) dan pengikut-pengikutnya; mereka menimpakan kepadamu siksaan yang seberat-beratnya. Mereka menyembelih anak-anakmu yang laki-laki dan membiarkan hidup anak-anakmu yang perempuan. Dan pada yang demikian itu terdapat cobaan-cobaan yang besar dari Rabbmu," (QS. Al-Baqarah [2]: 49).
CIRI-CIRI ALAY ALIRAN KERAS
perilaku yang tidak mencerminkan dirinya sendiri sebagai manusia yang benar, setidaknya berbuat benar. contoh : tawuran antar kampung, antar sekolah, nongkrong di warung bersama gengnya sambil ngerokok terus bicara dengan nada yang tidak bisa disebut tinggi tapi lebih tepat di sebut cempreng dan godain cewek-cewek lewat, penampilan sok keren ikat pinggang metal yang khas sekali, bisa di cari di pasar-pasar contohnya mender atau poncol.
banyak gerakan gerakan yang menolak adanya alay, mulai di facebook, twitter, dan di dunia maya yang lain
hemat saya beberapa fersi alay hanya menunjukkan bahwa alay hanya menunjukkan bahwa alay itu orang yang gak sreg di hatinya. alay hnayalah strata terbawah, dan yang mengalaikan orang lain/ menghakimi orang strata teratas, aku mohon bagi para anak anti alay supaya tidak anarkis.
.
TIME IS MONEY
what is the mean of "time is money" it mean that we must always use the time. for example when we studied, if we use the time, we will get more ability from our teacher. and use the new ability and more ability to do something that is very useful for other person. for example teach our brother or our sister and and so on.
so or ability is very useful for other person, and other example with the more ability that we have we can get our dream that we want. so use the time always. and don't spend time and more time to do something that isn't useful for ourselves, other person and so on. and remember "Always Study to get what we want " try and try. Okey!!!!!!!!
by: harun yoga perwira
TUKUL ARWANA ( RIANTO)
Masa kecil
Sejak lahir, ia diberi nama Riyanto, bukan Tukul Riyanto seperti yang dikenal sekarang. Karena ia sering sakit, namanya ditambah kata "Tukul" menjadi Tukul Riyanto. Anehnya, setelah namanya diubah demikian, ia menjadi jarang sakit. Ia pun akhirnya akrab dipanggil Tukul. Di usia 5 bulan, Tukul yang sering sakit diasuh oleh tetangganya, Suwandi. Orang tua Tukul, Abdul Wahid dan Sutimah (alm.) yang memiliki empat orang anak rela menyerahkan Tukul, karena Suwandi sangat ingin menjadikan Tukul sebagai anak angkat.tukul juga sempat menuntut ilmu di SD Sukarejo,SMP Mardi Yuana, SMA Untag, dan menyelesaikan pendidikan di Universitas Surabaya (UBAYA)
Masa muda
Dengan bakat alaminya, Tukul muda sudah mulai melawak sejak kelas VI SD. Berbagai macam perlombaan lawak, mulai dari tingkat Kotamadya Semarang, Jawa Tengah, DKI, dan Jabotabek, serta tingkat nasional ia coba. Usahanya ini tidak sia-sia. Ia berhasil menjuarai berbagai perlombaan melawak. Setelah lulus SD, putra ketiga dari pasangan Abdul Wahid dan almarhumah Sutimah itu melanjutkan sekolahnya ke SMP Muhammadiyah Indraprasta. Namun, pada saat Tukul duduk di bangku kelas III, orang tua angkatnya, Suwandi mengalami kesulitan ekonomi. Bahkan, rumah yang selama itu ditempatinya harus dijual. Puncaknya, saat menuntut ilmu di SMA Ibu Kartini, Jalan Sultan Agung, Semarang, Tukul mulai kesulitan untuk membayar biaya sekolah. Tukul pun mulai mencari pekerjaan untuk membiayai sekolahnya.